Teknologi
sebagai sarana untuk meningkatkan literasi
Bahasa adalah pengantar komunikasi, penyampai ide, dan arwah hidupnya
suatu bangsa. Kita memiliki Bahasa Indonesia yang patut dibanggakan, terutama
oleh kalangan generasi muda yang mempunyai peranan besar bagi perkembangan
bahasa. Kelestarian penggunaan Bahasa Indonesia tentunya tergantung dari
masyarakat itu sendiri, bagaimana menghadap arus perkembangan zaman mungkin
membuat hal tersebut terasa begitu sulit. Seringkali ada kampanye Budayakan
Membaca, baik di lingkungan pelajar maupun bukan pelajar. Seyogyanya semua itu
untuk meningkatkan pengetahuan berbahasa, sebagaimana yang sering kita dengar,
buku adalah jendela dunia. Literasi atau dunia baca-tulis merupakan kiblat dari
berbagai ilmu kebahasaan yang tentu selalu bertemu dengan hal ini. Bangsa
Indonesia yang begitu potensial haruslah melakukan reformasi bahasa untuk
mempertahankannya, salah satunya melalui literasi.
Geliat industri percetakan dan perkembangan media sosial memang begitu
pesat, hampir mencakup seluruh Nusantara, walaupun terbatas hanya pada wilayah
perkotaan. Hal ini pula yang mengakibatkan ketidakrataan literasi untuk
mendukung gerakan pemerintah. Namun bukan itu saja masalah yang dihadapi.
Ketidaksadaran orang-orang di zaman yang terus maju ini juga berperan dalam
menghambat perkembangan bahasa. Indonesia yang seharusnya melesat, lupakan soal
persaingan tingkat minat literasi dengan negara lain, kita benahi dahulu agar
orang-orang tidak merasa gamang, sebaliknya kita harus menjadikan literasi itu
seperti perumpamaan lampu yang mampu menarik perhatian serangga. Memanfaatkan
teknologi merupakan poin penting untuk mempromosikan Bahasa Indonesia ke
pelosok negeri sebagai bahasa yang harus dipertahankan. Bahkan dalam kitab suci
Alquran yang tidak diragukan
lagi kebenarannya, wahyu yang turun pertama kali adalah kata’Bacalah’. Ini
berarti, literasi secara langsung merupakan suatu perintah, yang artinya harus
disebarluaskan.
Reformasi bahasa adalah perubahan dalam konteks kebahasaan secara
besar-besaran. Literasi menjadi sarana kuat dalam kehidupan. Mendukung
reformasi bahasa disini bukan berarti bahwa bahasa harus diubah ke dalam bentuk
yang berbeda, tapi diluruskan penggunaannya sebagai Bahasa Indonesia yang
benar. Jangan lagi menggunakan bahasa yang kurang penting, cenderung aneh dan
tidak mencerminkan bangsa. Tingkatkan literasi, jangan membuat dunia literasi
itu terpinggirkan oleh teknologi daring, tapi
buatlah teknologi daring
sebagi jalan agar literasi mampu dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Semua
butuh proses yang jika dilakukan serius pasti akan menjadi suatu harta yang
berharga. Bukan emas, berlian, maupun uang, tapi bahasa yang senantiasa
bertahan demi identitas kita sebagai Bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar